Jumat, 29 Maret 2024 Login
IMG-LOGO
Sekilas Info :
Ada Masalah Tentang Pembangunan & Pelayanan Publik Kapuas...! Silakan LAPOR Via SMS ke 1708 (ketik KAPUAS (spasi) Isi Aduan kirim ke 1708. Selamat Datang di Website SIBER (Sistem Informasi Berita Terintegrasi)
Kesehatan

RSUD Kapuas Lakukan PKRS Terkait Pterygium

by RSUD KAPUAS - 2018-09-13 09:00:00 921 Dibaca
RSUD Kapuas Lakukan PKRS Terkait Pterygium
RSUD Kapuas Lakukan PKRS Terkait Pterygium

KUALA KAPUAS - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kabupaten Kapuas aktif lakukan Penyuluhan / Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), Kamis (13/9) pagi bertempat di Ruang Tunggu Poli klinik Rawat Jalan RSUD dr H Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Adapun yang menyampaikan penyuluhan pada kesempatan itu adalah dr. Roykedona L. Trixie selaku Dokter Internsip terkait tentang Pterygium.

Ia menerangkan bahwa Pterygium adalah kelainan pada konjungtiva bulbi atau bagian mata yang berwarna putih. " Pterygium adalah kelainan pada konjungtiva bulbi atau bagian mata yang berwarna putih yaitu terjadinya pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif atau adanya daging yang tumbuh," ucapnya.

(Baca Juga : MASYARAKAT SAMPAIKAN KEPUASAN TERHADAP RSUD KAPUAS)

Adapun gejala yang terjadi antara lain, pertumbuhan selaput berwarna putih dengan pembuluh darah yang terlihat atau menonjol di sudut mata bagian dalam atau luar, pterygium dapat terjadi pada satu atau kedua mata, kemerahan pada daerah yang terkena, iritasi dan perih pada mata, gejala mata kering, kadangkala mata berair, terasa seperti ada benda asing di dalam mata, penglihatan buram yang mana pada kasus parah pertumbuhan dapat menutupi kornea pusat atau menyebabkan astigmatisme karena tekanan pada permukaan kornea, serta terasa ada yang mengganjal di mata apabila selaput pterygium tebal atau lebar.

dr. Roykedona juga menjelaskan bahwa untuk mencegah Pterygium, langkah terbaik yang bisa adalah dengan menghindari faktor risiko. "Gunakan kaca mata hitam atau topi lebar saat melakukan aktivitas di ruang terbuka, menggunakan obat tetes mata khusus, memeriksakan mata kita secara rutin ke dokter spesialis mata untuk mengetahui adanya gejala ataupun gangguan pada mata," bebernya.

Ketika pterygium mulai tampak atau menyebabkan gejala seperti penglihatan buram, operasi pengangkatan sangat disarankan. Operasi melibatkan pengangkatan daging tumbuh dan penanaman plester transparan yang disebut konjungtiva pada bekas luka operasi, untuk mengurangi risiko pterygium tumbuh kembali.

Operasi pengambilan pterygium relatif aman, jadi tidak perlu khawatir untuk melakukannya. Operasi pterygium dilakukan dengan pembiusan lokal, dengan cara menyuntikkan obat kejaringan pterygium yang sebelumnya juga sudah ditetesi obat anti rasa sakit. Setelah operasi, perawatan yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadi infeksi adalah dengan tidak terkena air dan debu selama 1 minggu. (rsud/hmskmf)

 

Share: