Jumat, 29 Maret 2024 Login
IMG-LOGO
Sekilas Info :
Ada Masalah Tentang Pembangunan & Pelayanan Publik Kapuas...! Silakan LAPOR Via SMS ke 1708 (ketik KAPUAS (spasi) Isi Aduan kirim ke 1708. Selamat Datang di Website SIBER (Sistem Informasi Berita Terintegrasi)
A R T I K E L

Empat Pilar Sukses Pengobatan Diabetes

by Admin SIBER - 2018-11-19 09:57:00 1,249 Dibaca
Empat Pilar Sukses Pengobatan Diabetes
Empat Pilar Sukses Pengobatan Diabetes

oleh :

Dr. Rusma Noortyani, M.Pd  (Dosen FKIP ULM/Ketua Yayasan Nur Amalia)

(Baca Juga : Literasi melalui Riset Perpustakaan)

 

Diabetes sebagai suatu penyakit kronis yang memerlukan terapi medis secara berkelanjutan. Saat menderita diabetes, maka pankreas si penderita tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Ini dapat menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi karena timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.

Makanan yang masuk dalam tubuh akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Makanan dalam lambung dan usus diuraikan menjadi beberapa elemen dasarnya termasuk glukosa. Kalau terdapat gula pankreas menghasilkan insulin yang membantu mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Selanjutnya gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan dibakar untuk menghasilkan energi. Insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel untuk diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, akan terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.

Indonesia menempati peringkat empat negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Indonesia Development Forum (IDF) mendata 425 juta orang menderita diabetes di dunia dan 159 juta orang di wilayah Pasifik bagian barat dan pada 2045 ini akan meningkat menjadi 183 juta. Di Indonesia, IDF mencatat ada lebih dari 10 juta kasus diabetes pada tahun 2017.

Kampanye kesadaran diabetes terbesar di dunia telah merambah khalayak global lebih dari 1 miliar orang di lebih dari 160 negara. Karena adanya kekhawatiran terhadap penyakit  diabetes, maka diadakan Hari Diabetes Sedunia. Hari Diabetes Sedunia diperingati setiap tanggal 14 November. Tanggal ini diambil dari tanggal ulang tahun salah satu penemu insulin sebagai salah satu penawar dari penyakit diabetes, Frederick Banting. Insulin menjadi hormon yang dihasilkan pankreas. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Kemudian sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas.

Keluarga dan Diabetes (The Family and Diabetes) dijadikan tema Hari Diabetes Sedunia 14 November 2018. Setiap tahun tema dibuat dan difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi risiko diabetes dan komplikasinya. Dengan tema tersebut diharapkan meningkatnya kesadaran tentang dampak diabetes pada keluarga dan jaringan pendukung mereka yang terkena dampak. IDF menyatakan bahwa keluarga berperan dalam manajemen, perawatan, pencegahan, dan pendidikan diabetes.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) mengatakan empat pilar sukses pengobatan diabetes, yakni pilar pertama pengetahuan tentang diabetes, pilar kedua pola makan seimbang, pilar keempat aktif bergerak, dan pilar keempat patuhi pengobatan Anda. Bekali dulu diri Anda dan keluarga dengan pengetahuan yang banyak tentang diabetes. Gejala diabetes di antaranya seperti badan mudah letih, kesemutan pada jari tangan dan kaki, gatal-gatal, penglihatan mulai kabur, gairah seks menurun, luka sulit sembuh, dan infeksi berulang. Untuk mencegah diabetes, dapat dilakukan dengan olahraga, pembatasan asupan kalori dan pengurangan berat badan.

Adapun perawatan jika Anda menggunakan insulin, yaitu suntikan insulin Anda, makanlah jumlah makanan yang sama setiap hari pada waktu yang hampir bersamaan, dan jangan melewatkan waktu makan, terutama jika Anda sudah menerima suntikan insulin. Jika Anda melewatkannya, kadar gula darah Anda akan turun. Berikutnya jika Anda tidak menggunakan insulin perawatannya dengan patuhi pola makan yang diberikan, jangan melewatkan waktu makan, terutama jika Anda mengonsumsi obat hipoglikemik oral (OHO) diabetes. Jika Anda melewatkannya, kadar gula darah Anda akan turun, dan melewatkan waktu makanan bisa membuat Anda makan terlalu banyak pada jam berikutnya dan bisa menyebabkan kadar gula darah Anda turun.

Salah satu hal penting yang dapat dilakukan untuk mendukung anggota keluarga yang menderita diabetes dengan meningkatkan kesadaran diri untuk mengenali penyakitnya. Dukungan yang lain yaitu dengan tinggal bersama dengan anggota keluarga yang sakit dan memberi bantuan, menyediakan waktu, memberikan infomasi yang dibutuhkan, mendorong untuk terus belajar dan mencari tambahan pengetahuan tentang diabetes (Mills, 2008).(syatkmf)

Share: