A R T I K E L

Artikelku Menyapa Kota AIR

oleh

Dr. Rusma Noortyani, M.Pd

(Baca Juga : Penilaian Pembelajaran)

Dosen FKIP ULM/Ketua Yayasan Nur Amalia

 

Aku mau hidup seribu tahun lagi sebaris kalimat dari puisi Chairil Anwar yang mencerminkan semangat hidupnya. Puisi ini pernah kubacakan disaat lomba 17 Agustus dan ketika itu saya masih kelas 4 SD. Saat itu saya tidak dapat menginterpretasi secara mendetail isi dari puisi berjudul Aku. Namun, saat saya kuliah di S1 FKIP ULM program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia saya belajar mengapresiasi karya sastra dan belajar keterampilan berbahasa. Sebaris kalimat puisi itu pun saya kaitkan dengan kegiatan menulis. Belajar bijak dan santun dalam menulis, baik di media sosial, media massa, media cetak, maupun ruang tulis lainnya.

Keterampilan menulis menjadi salah satu keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan ini menjadi berkah bagi saya karena sejak SMP sudah mengikuti lomba mengarang dan ketika kuliah pun menulis essay untuk mendapatkan beasiswa dari salah satu perusahaan besar di Indonesia. Dengan menulis saya dapat meraih Doktor di bidang Pendidikan Bahasa Indonesia. Manfaat menulis saya rasakan sampai sekarang karena saat ini saya dipercaya sebagai penulis artikel tetap Pemkab Kapuas. Untuk itu saya berusaha memperhatikan hal yang ditulis, reaksi pembaca dan pengaruh dari bacaan tersebut. Dengan menulis saya diundang sebagai salah satu narasumber acara gathering media sosial dan cetak yang diadakan Dinas Kominfo Kabupaten Kapuas bersama dengan Dinas Kominfosantik Provinsi Kalimantan Tengah di Café Terapung Kuala Kapuas. Pertemuan ini menjadi sarana silaturahmi bagi saya untuk lebih mengenal rekan-rekan yang memiliki visi sama yakni menyampaikan berita benar bukan berita hoaks.

Media gathering strategy dirancang khusus menjadi pertemuan luar biasa karena desain tempat di café terapung untuk mengedepankan ciri khas AIR Kabupaten Kapuas. Penataan desain disiapkan panitia tidak hanya mengedepankan unsur estetika, tetapi juga mampu menjadi lebih bermakna dan menciptakan kebersamaan.  Hal yang dijadikan bahan dialog meliputi solusi terkait dengan tulisan di media sosial dan media massa. Kadis Kominfosantik Provinsi Kalimantan Tengah, Herson B Aden memaparkan program yang dijalankan sehubungan dengan harapannya menjadikan Kabupaten Kapuas sebagai Smart City. Selanjutnya narasumber dari Polres Kabupaten Kapuas menayangkan kasus-kasus yang terkait dengan pemanfaatkan media sosial.  Saya pun berbicara tentang tulisan artikel yang berkaitan untuk menunjang potensi daerah di Kabupaten Kapuas. Awalnya saya menulis tentang budaya Dayak yang merupakan bagian dari tulisan tesis dan disertasi. Selanjutnya, saya juga menuliskan hal penting yang terkait dengan peristiwa pada bulan tertentu, namun tetap pada ranah daerah. Sebelum kegiatan gathering media sosial dan cetak saya juga menulis artikel berjudul Etika Informasi dalam Penggunaan Media Digital, Strategi Point Kenali Hoaks, Literasi Budaya melalui Teknologi, Kebangkitan Etika Pengguna Media Komunikasi, dan Jeli Kelola Media.

Menyitir sambutan Wakil Bupati Kapuas pada pembukaan acara gathering media sosial dan cetak, beliau berpesan agar jangan sampai ada berita hoaks di Kabupaten Kapuas. Beliau juga menyampaikan melalui media sosial dan cetak ini sangat membantu terutama dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Media dianggap memiliki peran sebagai perpanjangan tangan untuk berbicara dengan masyarakat, sehingga dapat mengetahui aktivitas pemerintahan. Selain itu, media dinilai dapat membantu pemerintah daerah dalam mensosialisasikan kebijakan kepada masyarakat.

Menulis bagi saya adalah panggilan hati dan ekspresi jiwa guna membagikan secuil ilmu, pengetahuan, keterampilan dan pengalamanku kepada sesama. Saya ucapkan terima kasih kepada Kadis Kominfo Kabupaten Kapuas dan jajarannya atas amanah menjadi penulis tetap artikel. Semoga artikel-artikel saya yang telah bertebaran dalam media sosial, online dan cetak dapat diterima dan menginspirasi. Ruang media tulis saya rasa masih menjadi cara yang efektif guna menggerakkan budaya dalam masyarakat, promosi daerah, sekaligus menjadi inspirasi untuk membangun, menjaga bahkan meningkatkan berbagai potensi Kabupaten Kapuas, Bumi Tingang Menteng Panunjung Tarung agar semakin Aman, Indah dan Ramah (AIR) semboyan Kota Kuala Kapuas. (syatkmf)