Jumat, 19 April 2024 Login
IMG-LOGO
Sekilas Info :
Ada Masalah Tentang Pembangunan & Pelayanan Publik Kapuas...! Silakan LAPOR Via SMS ke 1708 (ketik KAPUAS (spasi) Isi Aduan kirim ke 1708. Selamat Datang di Website SIBER (Sistem Informasi Berita Terintegrasi)
A R T I K E L

Akrab dengan Buku

by Opr. SIBER_1 - 2019-02-17 16:37:00 1,062 Dibaca
Akrab dengan Buku
Akrab dengan Buku

Oleh

Dr Rusma Noortyani MPd

(Baca Juga : Batik Karya Terbesar Indonesia)

Dosen FKIP ULM/Ketua Yayasan Nur Amalia

 

Anak mesti diakrabkan dengan buku sejak masih kecil. Kata buku akan membangkitkan kebahagiaan. Ungkapan bahagia ini membentuk asosiasi antara anak dan buku. Bahkan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak yang masih kecil akan mengembangkan sikap yang lebih positif terhadap buku. Anak diminta membaca demi kegiatan membaca itu dan menikmati aktivitas membaca. Hal ini tentu akan tertanam kesan bahwa buku adalah teman membagi waktu.

Kebahagiaan anak terhadap buku harus ditanamkan dan dimulai dari kedua orangtuanya. Setiap anak memegang buku untuk dibaca di rumah. Orang tua dapat membiasakan anaknya dengan buku, apabila orang tua tersebut suka membaca buku. Dengan demikian, orang tua harus memberikan contoh kepada anaknya. Orang tua menjadi pribadi yang gemar membaca. Anak merasakan kontak yang hangat dan dekat dengan orang tuanya ketika membaca. Untuk itu, orang tua menyediakan waktu untuk membacakan buku pada anak secara teratur setiap hari.

Sistem edukasi dengan memberikan tugas membaca. Orang tua dapat berdiskusi dengan anak tentang buku yang sudah selesai dibaca dengan topik sesuai dengan usia. Orang tua dapat meminta anak menceritakan ulang isi buku atau sekedar menanyakan kesan anak terhadap buku yang baru dibaca. Apabila banyak isi buku yang diingat anak, tentu akan sangat baik. Namun, jika hanya sedikit yang bisa disampaikan anak hal itu tidak menjadi masalah. Selain itu, orang tua juga dapat berbincang tentang kosakata baru yang belum dimengerti oleh anak. Selama anak menikmati buku yang dibaca, di sinilah letak penghargaan yang didapat.

Kegiatan membaca sudah menjadi suatu yang berharga dan menyenangkan. Tugas membaca bertujuan melatih kemampuan berbahasa anak. Materi yang dibaca tidak akan keluar dalam ujian di sekolah. Tugas membaca yang diberikan pada anak tersebut tidak mengharapkan anak menghapal isi buku agar nanti dapat diuji di sekolah. Kepentingannya untuk mengakrabkan anak dengan buku. Dengan menanamkan paham ini dapat diartikan buku cukup dinikmati tanpa harus ada ekspektasi tinggi dari kegiatan membaca.

Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca, dan kesadaran akan manfaat membaca. Harapannya orang tua dapat menghargai keberhasilan anak dalam membaca. Orang tua sebagai bagian dari masyarakat yang berperan dalam pendidikan literasi. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpustaka) Kapuas mengadakan Road Show Gemar Membaca melalui Sambang Buku Bajenta (membaca jendela menggapai cita-cita). Kegiatan ini sebagai wujud nyata untuk faktor pendukung ketersediaan buku di masyarakat. Di samping itu, Disarpustaka kegiatan juga menjalankan program seperti pustaka susur sungai, pelatihan keterampilan, wisata dongeng, kampung literasi, dan kelas berbagi, serta kegiatan buka lapak dengan komunitas di Stadion Panunjung Tarung.

Kegiatan berkaitan dengan membaca di atas, harapannya di masa depan minat baca semakin meningkat. Bangsa yang rajin membaca merupakan bangsa yang memiliki masa depan lebih baik. Sinambela (1993) mengartikan minat membaca adalah sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri anak terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan. Minat untuk mengakrabkan anak dengan buku ditandai lebih kepada ketertarikan terhadap isi buku. Ketertarikan dengan cara meraba, membuka, melihat, dan mencium bau buku selamanya akan terkait dengan kebahagiaan, kehangatan, dan kedekatan dengan buku. Kebiasaan anak untuk mengakrabi buku menjadi sebuah prestasi. Hiburan anak dalam keluarga adalah dengan membaca buku. Kebiasaan membaca harus diciptakan dan tidak muncul secara tiba-tiba. Dengan membiasakan anak untuk membaca buku agar ke depannya anak akan senantiasa membaca dan menjadi pribadi yang siap menjawab tantangan di masa depan.(syatkmf)

 

Share: