Selasa, 16 April 2024 Login
IMG-LOGO
Sekilas Info :
Ada Masalah Tentang Pembangunan & Pelayanan Publik Kapuas...! Silakan LAPOR Via SMS ke 1708 (ketik KAPUAS (spasi) Isi Aduan kirim ke 1708. Selamat Datang di Website SIBER (Sistem Informasi Berita Terintegrasi)
A R T I K E L

Metode Keteladanan Orang Tua

by Opr. SIBER_1 - 2019-09-17 19:58:00 3,039 Dibaca
Metode Keteladanan Orang Tua
Metode Keteladanan Orang Tua

Oleh

Dr Rusma Noortyani, MPd

(Baca Juga : Batang Garing dan Tingang Simbol Puspa dan Satwa Dayak)

Dosen FKIPULM/Ketua Yayasan Nur Amalia

Anak lahir untuk zaman yang berbeda dengan zaman orang tuanya dahulu. Untuk menghasilkan anak yang tangguh dan berkualitas diperlukan adanya usaha yang konsisten dan kontinu dari orang tua. Orang tua harus memiliki usaha dalam mengasuh dan memelihara anak-anaknya, terutama pada masa sekarang. Di dalam melaksanakan tugas memelihara, mengasuh, dan mendidik anak orang tua harus menjaga amanah tersebut.

Keluarga merupakan pranata pendidikan yang pertama dan utama dalam memberikan bekal pendidikan untuk pengembang sumber daya dan potensi anak. Kebiasaan yang dimiliki anak-anak sebagian besar terbentuk oleh pendidikan dalam keluarga. Dengan kata lain, anak-anak menerima pengaruh dan pendidikan dari lingkungan terutama keluarga. Pendidikan dalam keluarga merupakan inti dan fondasi dari upaya pendidikan selanjutnya, baik di sekolah maupun di luar sekolah. 

Lembaga pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan anak yang langsung ditangani oleh pihak keluarga yang bersangkutan dan pendidik yang paling berkompeten yakni orang tua si anak. Orang tua yang dengan segala kekuatannya melakukan berbagai usaha masa depan anaknya. Keluarga sebagai pendidik memiliki peranan yang penting untuk menolong pertumbuhan anak-anaknya, baik pada aspek fisik maupun psikis dan juga dalam hal memperoleh pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan. Relasi antara anak dan orang tua secara kodrati tercakup unsur pendidikan dengan metode keteladanan untuk membangun kepribadian anak.

Metode keteladanan memerlukan sosok pribadi yang secara visual dapat dilihat, diamati, dan dirasakan oleh anak, sehingga anak tersebut ingin menirunya. Rumusan RPM3 sebagai sebuah pedoman untuk orang tua dalam pengasuhan anak, yakni pertama, responding (menanggapi anak secara tepat). Ketika memberikan respon kepada anak orang tua memerlukan dua keyakinan, yakni: 1) orang tua harus yakin jika sedang memberi respon terhadap anak-anak; dan 2) orang tua yakin bahwa respon harus tepat. Kedua, preventing (mencegah munculnya perilaku berisiko atau bermasalah. Upaya melakukan pencegahan mencakup dua hal penting, yaitu: 1) memetakan kemungkinan-kemungkinan permasalahan; dan 2) mengetahui cara memecahkan permasalah tersebut. 

Ketiga, monitoring (mengawasi interaksi anak dengan lingkungan sosialnya). Orang tua sebagai pengawas harus dapat menggabungkan kemampuan bertanya dan memberi perhatian. Hal tersebut dilakukan dengan membuat keputusan menentukan batasan-batasan dan mendorong anak mengambil pilihan yang positif walaupun orang tua tidak berada didekat anak. Keempat, mentoring (mendukung dan menumbuhkan perilaku-perilaku yang dikehendaki). Karena keterbatasan anak dalam pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman, menjadikan anak memerlukan mentor dalam menjalani kehidupan. Orang tua sebagai mentor terbaik untuk anak. Mentor dari orang tua memberikan dukungan, bimbingan, persahabatan, dan penghargaan terhadap anak. Kelima, modeling (menjadikan orang tua sebagai contoh positif dan konsisten). Orang tua memberikan keteladanan dengan memerlukan keteguhan dan konsisten dalam setiap ucapan dan tindakan di hadapan anak. Orang tua menjadi orang pertama yang memberi contoh tentang perilaku baik. 

Metode yang dilakukan dalam keluarga akan menjadi kontrol utama dalam pembinaan dan pendidikan anak. Sikap dan perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Peran pendidik yang dimiliki orang tua dapat mengembangkan potensi anak dilakukan agar anak berhasil dalam pembentukan akhlak, pendidikan, dan karier.(syat)

Share: