Jumat, 29 Maret 2024 Login
IMG-LOGO
Sekilas Info :
Ada Masalah Tentang Pembangunan & Pelayanan Publik Kapuas...! Silakan LAPOR Via SMS ke 1708 (ketik KAPUAS (spasi) Isi Aduan kirim ke 1708. Selamat Datang di Website SIBER (Sistem Informasi Berita Terintegrasi)
Kesehatan

RSUD Lakukan Penyuluhan Tentang Stroke

by RSUD KAPUAS - 2020-02-26 09:00:00 815 Dibaca
RSUD Lakukan Penyuluhan Tentang Stroke PENYULUHAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kapuas melakukan penyuluhan kesehatan tentang Stunting yang pada kesempatan itu disampaikan langsung oleh dr. Evan K. Gampa, selaku dokter internsip RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas didampingi dr. Alriyad Zulkarnein, Sp.N, beserta tim PKRS, Rabu (26/02).
RSUD Lakukan Penyuluhan Tentang Stroke PENYULUHAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kapuas melakukan penyuluhan kesehatan tentang Stunting yang pada kesempatan itu disampaikan langsung oleh dr. Evan K. Gampa, selaku dokter internsip RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas didampingi dr. Alriyad Zulkarnein, Sp.N, beserta tim PKRS, Rabu (26/02).
RSUD Lakukan Penyuluhan Tentang Stroke PENYULUHAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kapuas melakukan penyuluhan kesehatan tentang Stunting yang pada kesempatan itu disampaikan langsung oleh dr. Evan K. Gampa, selaku dokter internsip RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas didampingi dr. Alriyad Zulkarnein, Sp.N, beserta tim PKRS, Rabu (26/02).

KUALA KAPUAS - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kapuas melakukan penyuluhan kesehatan tentang Stunting yang pada kesempatan itu disampaikan langsung oleh dr. Evan K. Gampa, selaku dokter internsip RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas didampingi dr. Alriyad Zulkarnein, Sp.N, beserta tim PKRS, Rabu (26/02).

Dalam penyuluhan kesehatan yang merupakan kegiatan rutin Promosi Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) tersebut, Evan menjelaskan Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke bagian otak terganggu atau berkurang. Hal itu membuat jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi. Jika tidak segera ditangani, dalam beberapa menit sel-sel di otak bisa mati. Penyakit stroke adalah keadaan darurat sehingga perawatan yang cepat adalah sesuatu yang sangat penting. Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.

(Baca Juga : RSUD Tetap Screening Untuk Kesehatan Semua Pihak)

Dirinya menerangkan banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko dari stroke. Faktor resiko yang berpotensi tinggi menyebabkan stroke, seperti Usia (Risiko stroke meningkat dua kali lipat setiap pertambahan usia 10 tahun dari usia 55 tahun). Riwayat keluarga (Anda akan memiliki risiko stroke lebih besar jika memiliki orang tua, kakek-nenek, saudara yang juga mengalami stroke). Jenis kelamin (Setiap tahunnya kejadian stroke pada wanita lebih banyak daripada pria, dan stroke lebih banyak menyebabkan kematian pada wanita daripada pria). Beberapa kondisi berikut membuat wanita memiliki risiko stroke semakin besar yaitu Kehamilan, Riwayat pre-eklamsia/ eklamsia, Diabetes gestasional/ diabetes saat kehamilan, Menjalani terapi hormon pasca menopause. Tekanan darah tinggi (Tingginya tekanan darah merupakan penyebab utama terjadinya stroke, dan hal ini merupakan faktor risiko yang paling penting untuk dikontro).

Ditambahkannya merokok (dalam beberapa tahun belakangan menunjukkan bahwa merokok merupakan faktor risiko yang sangat penting diperhatikan karena nikotin dan karbonmonoksida yang terkandung di dalam rokok dapat merusak sistim kardiovaskular dalam berbagai cara). Diabetes mellitus (Diabetes merupakan faktor resiko independen untuk timbulnya stroke. Sebagian besar orang dengan diabetes juga memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan kelebihan berat badan. Kesemua hal ini semakin meningkatkan risiko terjadinya stroke. Meskipun diabetes diobati, namun keberadaan 3 kondisi lainnya tetap akan meningkatkan risiko stroke). Kolesterol tinggi (Kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko stroke).

Selain itu juga Evan mengatakan bahwa pola makan (Pola makan tinggi lemak jenuh, lemak trans dan kolesterol meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Makanan yang tinggi garam akan meningkatkan tekanan darah. Sedangkan makanan yang tinggi karbohidrat berkontribusi untuk meningkatkan kadar gula dalam darah). Kurangnya aktifitas fisik (Kurangnya aktifitas olah tubuh dan obesitas atau keduanya dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit jantung dan tentu stroke. Lakukan olah tubuh minimal 30 menit setiap hari secara rutin).

“Tiap bagian otak mengendalikan bagian tubuh yang berbeda-beda, sehingga gejala stroke tergantung pada bagian otak yang terserang dan tingkat kerusakannya. Itulah mengapa gejala atau tanda stroke bisa bervariasi pada tiap pengidap. Namun, umumnya stroke muncul secara tiba-tiba. Ada tiga gejala utama stroke yang mudah untuk dikenali, yaitu Salah satu sisi wajah akan terlihat menurun dan tidak mampu tersenyum karena mulut atau mata terkulai, Tidak mampu mengangkat salah satu lengannya karena terasa lemas atau mati rasa. Tidak hanya lengan, tungkai yang satu sisi dengan lengan tersebut juga mengalami kelemahan, Ucapan tidak jelas, kacau, atau bahkan tidak mampu berbicara sama sekali meskipun penderita terlihat sadar,” terang Evan.

Beberapa gejala dan tanda stroke lainnya, yaitu Mual dan muntah, Sakit kepala hebat yang datang secara tiba-tiba, disertai kaku pada leher dan pusing berputar (vertigo), Penurunan kesadaran, Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak, Gangguan pada keseimbangan dan koordinasi, Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.

Penanganan gawat darurat harus segera dilakukan oleh dokter adalah memberi pengobatan untuk mencegah terjadinya kerusakan otak yang semakin parah. Setelah selesai dengan pengobatan darurat, maka selanjutnya akan membutuhkan terapi untuk mendapatkan kembali kekuatan, memulihkan kembali fungsi tubuh dan kembali hidup secara mandiri. Dampak stroke tergantung pada daerah otak terserang dan jumlah jaringan yang rusak. Jika stroke mempengaruhi sisi kanan otak maka gerakan dan sensasi di sisi kiri tubuh mungkin akan terpengaruh, demikian sebaliknya.

"Cegah Stroke dengan Perilaku CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stress", pungkasnya. (PKRSKps/Hmskmf)

 

Share: