KUALA KAPUAS – Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) ke IX (9) Tahun 2021, dengan tema “Penguatan SDM Profesional Religius untuk Ketahanan dan Kemandirian Bangsa Menuju Indonesia Maju” dan sub tema “Mewujudkan Delapan Bidang Kontribusi LDII untuk Bangsa” secara daring/virtual.
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dari Istana Negara dan iikuti oleh peserta yang tersebar secara daring dari Pengurus LDII diseluruh Indonesia.
(Baca Juga : Diskominfosantik Prov Kalteng Kunjungi Diskominfo Kapuas)
Terlihat hadir dari Pemerintah Kabupaten Kapuas, Wakil Bupati Kapuas HM Nafiah Ibnor yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Sekretariat Daerah Kapuas Ilham Anwar, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kapuas Hj Marlina K dan Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kapuas H Hamidan di Ruang Rapat I Bappeda Kapuas, Rabu (7/4/2021).
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menegaskan Pemerintah telah berkomitmen dan akan terus berupaya mendorong moderasi beragama sehingga sikap-sikap yang intoleran, yang disertai kekerasan fisik maupun verbal harus hilang dari bumi pertiwi Indonesia.
“Sikap keras dalam beragama yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat tidak boleh ada di negeri yang kita cintai ini,” kata Presiden Jokowi saat berpidato pada pembukaan Musyawarah Nasional IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tahun 2021 di Istana Negara Jakarta.
Presiden Jokowi secara terbuka mengapresiasi komitmen LDII untuk menganut paradigma baru, yang terbuka, toleran, dan berbineka tunggal ika. “Harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan lagi,” katanya.
Ia optimistis, paradigma baru LDII akan sangat menghormati agama lain, menghormati umat Islam yang mempunyai pandangan keagamaan yang berbeda, dan bersedia bekerja sama dengan ormas-ormas Islam lainnya. “Tentu saja jangan ada sedikitpun pandangan untuk menjauh dari kelompok-kelompok Islam lainnya," katanya.
Lebih lanjut dirinya menyatakan, bangsa Indonesia sangat bersyukur telah mewarisi Bhinneka Tunggal Ika dari para pendiri bangsa Indonesia. "Walaupun kita berbeda suku, ras, agama, dan juga berbeda pandangan dalam keagamaan tapi kita saling menghormati, tetap bersatu, tetap rukun, dan bersama-sama bergotong royong," kata Presiden Jokowi. (hmskmf)
Nikmati kemudahan mengakses berita dan Informasi terkini seputar Kapuas, secara mudah di smartphone anda.