Selasa, 19 Maret 2024 Login
IMG-LOGO
Sekilas Info :
Ada Masalah Tentang Pembangunan & Pelayanan Publik Kapuas...! Silakan LAPOR Via SMS ke 1708 (ketik KAPUAS (spasi) Isi Aduan kirim ke 1708. Selamat Datang di Website SIBER (Sistem Informasi Berita Terintegrasi)
A R T I K E L

Dialog yang Berbudaya

by Opr. SIBER_1 - 2019-01-22 08:21:00 814 Dibaca
Dialog yang Berbudaya
Dialog yang Berbudaya

Oleh

Dr Rusma Noortyani MPd

(Baca Juga : PHBS Pendorong Tercapainya Piala Adipura)

Dosen FKIP ULM/Ketua Yayasan Nur Amalia

 
Dialog sebagai bentuk komunikasi interpersonal disertai pihak-pihak yang terlibat untuk saling menyampaikan informasi, data, fakta, pemikiran, gagasan, dan pendapat, serta saling berusaha mempertimbangkan, memahami, dan menerima. Dalam dialog tidak dibenarkan adanya monopoli pembicaraan. Namun, yang ada adalah berbagi dan bertukar informasi dan gagasan. Dari dialog diharapkan terbentuk saling pengertian dan pemahaman bersama secara mendalam tentang hal yang menjadi bahan dialog. Dialog bukan suatu adu pendapat untuk mencari keunggulan pendapat sendiri dan mengalahkan pendapat lain, melainkan percakapan dengan maksud untuk saling mengerti, memahami, dan menerima. 

Dialog di tempat kerja bermanfaat dapat membantu kelancaran perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kerja. Dialog dapat digunakan sebagai cara untuk langsung membahas suatu hal atau sebagai pendahuluan untuk pembahasan materi. Komunikasi di tempat kerja berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang tata cara komunikasi itu akan dijalankan sesuai harapan bersama. 

Komunikasi dapat digunakan sebagai proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak atau komunikasi nonverbal yakni komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, seperti tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. 

Saat ini peningkatan teknologi komunikasi seperti WhatsApp, instagram, line, path, bbm melalui jaringan internet, sehingga muncullah komunikasi melalui grup-grup yang dibentuk untuk mempermudah dialog. Dialog yang tampak dalam grup tersebut ada yang bermanfaat, tetapi kadang sebaliknya. Dialog yang mendatangkan manfaat dalam komunikasi, sebaiknya pelaku komunikasi: 1) mengerti benar makna, maksud, dan tujuan dialog serta memiliki kecakapan untuk melaksanakannya, 2) mempunyai pendidikan dan pengetahuan yang setaraf mengenai topik yang dijadikan bahan dialog, 3) mempunyai kehendak baik untuk mencari kebenaran. Untuk itu, dalam menyimak isi dialog sebaiknya bersikap terbuka, tidak memihak, dan tidak berprasangka., 4) menciptakan suasana damai dan tenang, tidak adanya emosi dan rasa superior, 5) menyampaikan gagasan dengan jelas dan bersemangat, tetapi dengan nada santun dan bijak, dan 6) dalam keseluruhan dialog hendaknya bersikap jujur, tulus, tidak manipulatif, mencari-cari kelemahan rekan dialog, dan percaya bahwa hal-hal yang dibahas dalam dialog di grup tersebut tidak dimanfaatkan di luar dialog untuk tujuan-tujuan lain untuk keuntungan pribadi.

Komunikasi memiliki dimensi isi dan hubungan. Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi selanjutnya dimensi isi tersebut bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada di antara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Komunikator yang melakukan proses komunikasi seyogianya dapat mengontrol terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, Dalam berkomunikasi akan melibatkan pengirim atau komunikator sebagai pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. Pesan artinya isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. Saluran yang dimaksud merupakan media untuk menyampaikan pesan kepada komunikan. Umpan balik berupa tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikan dalam berdialog. Ketika ingin memberikan komentar dalam sebuah dialog melalui daring, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni komentar yang diberikan sebaiknya bersifat objektif (tidak memihak), komentar harus disertai data dan fakta yang meyakinkan serta akurat, dan komentar berisi alasan yang logis. Pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai penemuan yang revolusioner. Namun, tetap dikedepankan dialog yang berbudaya, baik menggunakan pembicaraan, diskusi, tukar pendapat maupun argumen yang dapat dipertanggungjawabkan.( syatkmf)

Share: