Selasa, 16 April 2024 Login
IMG-LOGO
Sekilas Info :
Ada Masalah Tentang Pembangunan & Pelayanan Publik Kapuas...! Silakan LAPOR Via SMS ke 1708 (ketik KAPUAS (spasi) Isi Aduan kirim ke 1708. Selamat Datang di Website SIBER (Sistem Informasi Berita Terintegrasi)
A R T I K E L

Produktivitas dalam Kebhinnekaan

by Opr. SIBER_1 - 2019-02-03 16:40:00 1,336 Dibaca
Produktivitas dalam Kebhinnekaan
Produktivitas dalam Kebhinnekaan

oleh

Dr. Rusma Noortyani, M.Pd.

(Baca Juga : Semangat Kebangkitan)

Dosen FKIP ULM/Ketua Yayasan Nur Amalia

 

Pengembangan nilai produktivitas ditekankan pada pembentukan suasana hubungan yang mengembangkan nilai sosial praktis dalam upaya mengentaskan kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan. Nilai tersebut dapat dilakukan melalui pengembangan amal kebajikan, bakti sosial, badan usaha, dan berbagai kerjasama sosial ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat. Adanya perbedaan secara suku, ras, budaya, agama, golongan di daerah akan tercipta  komunikasi lintas agama dan budaya.

Untuk membangun interaksi dalam masyarakat harus diarahkan sebagai ruang untuk merawat kebhinnekaan. Kemajemukan yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai kekayaan bangsa. Semangat untuk menjunjung tinggi keragaman tetap mengacu kepada kerukunan bangsa. Kerukunan menjadi suatu kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur yang berlainan dari setiap unsur tersebut saling menguatkan. Kerukunan mencerminkan hubungan timbal balik yang ditandai oleh sikap saling menerima, saling mempercayai, saling menghormati dan menghargai, serta sikap memaknai kebersamaan (Lubis, 2005).

Ruang publik dapat menjadi ruang interaksi masyarakat lintas agama dan etnis. Interaksi tersebut bukan sekadar di media sosial, melainkan juga berbagi pengalaman secara lebih kongkret dengan kesan yang mendalam. Interaksi melalui komunikasi yang efektif menjadi faktor yang menentukan terciptanya kerukunan dalam tata hubungan antaranggota masyarakat. Komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya intensitas komunikasi untuk membentuk hubungan yang baik dalam satu pergaulan dengan cara saling memelihara, saling menjaga serta saling menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian atau menyinggung perasaan.

Produktivitas dalam kebhinekaan tidak dapat terwujud jika ada diantara unsur suku, ras, budaya, agama, golongan tidak berfungsi. Fungsi yang diharapkan mencakup sikap relegiusitas, keharmonisan, kedinamisan, kreativitas, dan produktivitas. Sikap religius masyarakat dilandaskan pada nilai kesucian, kebenaran, dan kebaikan dalam rangka mencapai keselamatan pemeluk agama. Sikap religius juga tampak pada kesediaan untuk menerima adanya perbedaan keyakinan dengan orang atau kelompok lain. Selain itu, kesediaan membiarkan orang lain untuk mengamalkan ajaran yang diyakninya. Selanjutnya, kemampuan untuk menerima perbedaan merasakan indahnya sebuah perbedaan dan mengamalkan ajarannya kualitas kerukunan hidup umat beragama.

Kerukunan dapat tercermin dari pola interaksi yang harmonis, yaitu hubungan yang serasi, tenggang rasa, saling menghormati, saling peduli yang didasarkan pada nilai persahabatan, kekeluargaan, dan persaudaraan. Kualitas kerukunan dalam kebhinekaan diarahkan pada pengembangan nilai-nilai dinamik yang direpresentasikan dengan suasana yang interaktif, bergerak, bersemangat, dan gairah dalam mengembalikan nilai kepedulian, dan kearifan. Orientasi produktivitas pada pengembangan suasana kreatif, suasana yang mengembangkan gagasan, upaya, dan kreativitas bersama dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat untuk kemajuan bersama yang bermakna.

Pembentukan produktivitas pada ikatan sosial yang tidak individualis akan menjadi satu kesatuan yang utuh melalui peran pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun masyarakat yang memiliki peran. Kebhinnekaan yang ada dapat mewujudkan stabilitas nasional yang semakin mantap. Adanya perbedaan sebagai realita dalam kehidupan bermasyarakat dapat dijadikan mozaik untuk memperindah fenomena kehidupan. “Jalan Sehat Kebangsaan Menuju Kalteng Berkah” yang akan diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kapuas dan Surat Kabar Harian Kalteng Post merupakan salahsatu aktivitas sikap kebersamaan dalam masyarakat tanpa membedakan perbedaan sebagai perekat persatuan dan kebangsaan dalam kebhinnekaan. (syatkmf)

Share: