A R T I K E L

Transfer Informasi melalui Humas

oleh

Dr. Rusma Noortyani, M.Pd.

(Baca Juga : THR untuk Kebersamaan)

Dosen FKIP ULM/Ketua Yayasan Nur Amalia

 

Dalam menjalani era digital saat ini masyarakat harus mampu beradaptasi dengan cepat. Begitu juga dengan instansi yang ada di pemerintahan daerah. Seluruh instansi harus dapat beradaptasi dengan teknologi. Strategi yang dapat memanfaatkan internet untuk membangun daerah, memberi informasi dan mensosialisasikan program-program pemerintah. Untuk itu peran humas sangat penting sebagai layanan publik untuk memberikan informasi yang jelas dan sesuai fakta yang ada di pemerintahan dengan cara yang benar supaya dapat diterima publik.

Humas yang kredibel bisa menempatkan diri bukan sekadar corong lembaga, melainkan sebagai sumber informasi yang potensial jika publik membutuhkan karena itu harus tanggap terhadap kebutuhan informasi tersebut. Setiap perubahan dalam humas membutuhkan perencanaan, strategi, dan teknik yang mampu menunjukkan manfaat kehumasan untuk publik. Perencanaan yang efektif dan baik memiliki langkah-langkah berikut: 1) menyadari adanya peluang, artinya kesadaran akan suatu kesempatan merupakan titik awal yang sebenarnya dari perencanaan. Hal itu meliputi suatu pandangan pendahuluan terhadap adanya peluang-peluang di hari depan dan kemampuan untuk melihatnya dengan jelas dan lengkap, suatu pengetahuan tentang sudut kekuatan dan kelemahan, suatu pengertian tentang keinginan memecahkan ketidakpastian dan suatu visi sesuai harapan didapatkan. 2) menentukan tujuan, artinya tujuan-tujuan yang menentukan hasil-hasil yang diharapkan menggambarkan hal-hal akhir yang harus dilakukan, penekanan penting harus ditempatkan, dan hal yang harus dicapai oleh jaringan strategi, kebijakan, prosedur, peraturan, anggaran, dan  program pelaksanaan.

Tingkat akselerasi penemuan, pengembangan, dan penyebaran informasi membuat humas harus mampu mentransfer informasi kepada masyarakat yang memerlukan, memerlukan upaya untuk mempengaruhi pengetahuan serta opini. Selain itu, humas bertindak sebagai garda terdepan pengelolaan informasi, menyaring dan memilah informasi yang dapat diberikan maupun yang dikecualikan. Humas harus responsif menangkal berita hoax. Jika hal itu terjadi dan adanya pembiaran serta kebohongan yang berulang-ulang dan akan dianggap sebagai sebuah kebenaran. Dengan kata lain, humas mengantisipasi, memonitor, dan memanfaatkan berbagai kesempatan serta tantangan atau perubahan yang terjadi di dalam masyarakat Humas seyogianya menyebarkan berita-berita positif dengan memperhatikan pesan dan kemasan yang baik agar mendapat perhatian masyarakat.

Hal yang penting bagi humas untuk memonitor sosial media secara rutin, sehingga dapat mengetahui perkembangan isu di media sosial. Untuk itu diperlukan penekanan pentingnya membuat narasi dalam menyusun berita positif. Selanjutnya harus membingkai informasi tersebut supaya menjadi pesan yang  bernilai berita. Informasi yang disampaikan juga harus dapat dipahami dan mudah ditangkap. Sebaiknya informasi mengandung topik dan bersifat lokal agar masyarakat tertarik dengan informasi yang dekat dengan daerah sekitar. Berkaitan dengan konten informasi harus disusun untuk menjawab pertanyaan masyarakat, merespon kepentingan dan perhatian masyarakat.

Masyarakat sudah semakin kritis terhadap pemberitaan. Berita akan memberikan dampak yang positif jika tersedianya informasi publik yang terbuka untuk masyarakat  dan dapat diakses secara cepat serta tepat waktu. Dengan demikian dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kegiatan yang dilakukan pemerintah, baik melalui dokumentasi internal maupun penyampaikan ke publik melalui media. Pada akhirnya dapat menentukan kesuksesan tujuan yang hendak dicapai oleh instansi pemerintah daerah dengan meningkatnya pembinaan kerjasama serta pemenuhan kepentingan bersama.(syatkmf)