A R T I K E L

Pramuka Semaikan Disiplin

Oleh

Dr Rusma Noortyani MPd

(Baca Juga : Raih Kegembiraan Anak)

Dosen FKIP ULM/Ketua Yayasan Nur Amalia

 

Sejarah dapat dijadikan sumber  pemikiran dan pembelajaran dalam mengembangkan tujuan-tujuan yang akan datang. Dalam sejarah menyebutkan berdasarkan Keppres No. 238 tahun 1961, Gerakan Kepanduan Indonesia mulai dengan keadaan baru dengan nama Gerakan Praja Muda Karana atau Gerakan Pramuka. Semua organisasi kepanduan melebur ke dalam Gerakan Pramuka, menetapkan Pancasila sebagai dasar Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak dan pemuda Indonesia dengan  prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia supaya menjadi manusia Indonesia yang baik dan anggota masyarakat yang berguna untuk pembangunan bangsa dan negara.

Anggota pramuka mempersiapkan diri untuk turut serta dalam ajang Pemecahan Museum Rekor Indonesia (MURI). Peserta Pramuka tersebut berasal dari 14 kecamatan se-Kabupaten Kapuas. Peserta Pramuka yang mengikuti Tari Badengkoy ini merupakan para pelajar SD, SMP dan SMA sederajat, serta dewan guru se-Kabupaten Kapuas. Pagelaran Tari Kapuas Lewun Itah Badengkoy oleh Pramuka Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah digelar di lapangan Stadion Sepakbola Panunjung Tarung Kuala Kapuas telah memecahkan rekor MURI dengan jumlah peserta Pramuka terbanyak 7.111 orang. Adanya pemecahan rekor tersebut dapat memberikan motivasi terutama untuk anak muda untuk berinovasi, berkreasi, dan bersemangat untuk menggapai cita-cita mereka. 

Ketua Panitia Pelaksana Dr H Suwarno Muriyat menyebutkan peserta yang paling banyak adalah Kecamatan Selat dengan jumlah peserta empat ribu lebih dan selebihnya di beberapa kecamatan lainnya. Dalam kegiatan yang sama Eksekutif Manager MURI Sri Widayati mengatakan bahwa Kabupaten Kapuas tercatat sebagai Rekor MURI yang ke-8.921 karena telah berhasil memecahkan Rekor MURI dengan jumlah peserta Tari Badengkoy pramuka terbanyak.

Sebelum pelaksanaan pemecahan rekor berlangsung semua peserta pramuka melalui latihan tari Kapuas Lewun Itah Badengkoy. Latihan ini dilakukan secara intensif di sekolah dengan memantapkan gerakan supaya serempak, sehingga pada saat tampil akan maksimal. Kegiatan yang digelar tersebut akan mengasah keterampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap peserta pramuka yang terlibat. Karakter disiplin yang ingin disemaikan kepada peserta pramuka harus dimulai dengan contoh keteladanan yang diberikan oleh kepala sekolah dan guru. Karakter disiplin yang dicontohkan oleh kepala sekolah dan guru dalam kegiatan pramuka dapat diwujudkan dalam bentuk selalu hadir tepat waktu saat latihan/kegiatan, mentaati waktu, dan jadwal latihan yang disepakati. Tindakan konkret yang diberikan secara terus-menerus, dan kemudian ditiru secara terus-menerus juga akan membentuk karakter disiplin peserta pramuka.

Saat menyaksikan pemecahan rekor ini banyak peserta pramuka yang memiliki bakat dan kemampuan dalam bidang tari. Umumnya mereka termotivasi, baik dari guru pembimbing maupun  kakak kelas yang aktif dalam bidang seni tari. Keterampilan ini diharapkan dapat membentuk karakter kedisiplinan, kreatif, kerja sama, dan tanggung jawab. Tarian yang dilakukan untuk melatih kedisiplinan, kekompakan, dan keserasian. Kegiatan yang dapat menjadikan keterampilan untuk melaksanakan perintah atau instruksi yang berkaitan dengan gerakan-gerakan fisik. 

Pramuka sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan dalam menyiapkan peserta didik menjadi kader bangsa yang berkualitas, baik moral, mental, spiritual, intelektual, emosional, fisik, maupun keterampilan. Kedisiplinan dari gerakan pramuka menjadi sumber pemikiran dan pembelajaran dalam pengembangan organisasi supaya terus digali untuk membentuk karakter peserta pramuka.(syatkmf)