Jumat, 29 Maret 2024 Login
IMG-LOGO
Sekilas Info :
Ada Masalah Tentang Pembangunan & Pelayanan Publik Kapuas...! Silakan LAPOR Via SMS ke 1708 (ketik KAPUAS (spasi) Isi Aduan kirim ke 1708. Selamat Datang di Website SIBER (Sistem Informasi Berita Terintegrasi)
A R T I K E L

Bingkai Peristiwa melalui Televisi

by Opr. SIBER_1 - 2019-05-30 19:06:00 790 Dibaca
Bingkai Peristiwa melalui Televisi
Bingkai Peristiwa melalui Televisi

Oleh

Dr Rusma Noortyani MPd

(Baca Juga : Olahraga sebagai Proses Pembelajaran)

Dosen FKiP ULM/Ketua Yayasan Nur Amalia

Rentang waktu antara peristiwa dan distribusi informasi tentang peristiwa dari media ke pemirsa bukan hanya dalam hitungan jam, hari, bulan, melainkan menit bahkan detik. Inilah makna aktualitas bagi media, khususnya televisi. Kehadiran gambar dan suara yang berisikan realitas secara cepat. Gambar pada televisi tidak hanya sebagai gambaran, tetapi dampak yang muncul dampak yang paling penting dari media komunikasi adalah bahwa media komunikasi mempengaruhi persepsi dan berpikir (McLuhan, 1965). Baksin menyebutkan televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audio visual gerak yang memiliki kekuatan tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu (2006).

Jika dibandingkan media lain, televisi begitu mudah ditonton karena dengan hanya mengklik tombol dan memilih saluran, media ini langsung dapat hadir ke dalam rumah dan dinikmati keluarga. Pada bulan Ramadan ini stasiun televisi berlomba menayangkan acara dengan program Islami. Berbagai acara yang ditampilkan, baik yang khusus dipersiapkan untuk mengisi kegiatan yang berkaitan dengan bulan Ramadan maupun secara rutin yang kemudian dimodifikasi menjadi acara saat bulan Ramadan. Bermacam tema acara berupa sinetron, ceramah agama, musik, dan reality show dikemas menuju nilai-nilai Islami.

Semua acara di bulan Ramadan menjadi bingkai peristiwa yang bernafaskan Islami. Cerminan nilai-nilai dan norma-norma Islam mengandung fungsi informasi, pengawasan, hiburan, dan pendidikan. Pemirsa lebih banyak menonton media televisi untuk menghabiskan waktu pada saat menjelang magrib untuk berbuka puasa dan saat menikmati makan sewaktu sahur. Saat-saat itu dapat menjadi magnet bagi pemirsa di rumah untuk menentukan pilihan terhadap isi program tayangan yang tepat dalam memperdalam agama Islam.

Media televisi dapat menjadi sarana yang mempengaruhi persepsi pemirsa. Kekuatan televisi terletak pada kemasifan, keseketikaan, dan pesona citra serta jangkauannya yang luas. Pembingkaian terhadap peristiwa yang berkaitan dengan trend kehidupan yang harus mengikuti nilai-nilai agama. Acara televisi pun disesuaikan dengan suasana pemirsa yang sedang melaksanakan ibadah puasa. Fenomena menarik dari media televisi dengan munculnya acara-acara nuansa religi yang dikemas melalui entertaintment dan life style. Banyak dai dan ulama terkemuka tampil, ada juga bintang sinetron, pemain band, bintang film bertutur tentang makna di bulan penuh berkah ini. Stasiun televisi pun berlomba-lomba menarik pemirsa dangan berbagai cara. Mulai dengan kuis berhadiah uang atau barang rumah tangga, sinetron khusus ramadan, ceramah rohani menjelang berbuka puasa dan saat sahur. Tayangan tersebut yang diproduksi secara rekaman maupun yang diproduksi secara siaran langsung.

Suguhan tayangan saat ramadan untuk menghibur masyarakat yang sedang makan sahur agar dapat menikmati sahur dengan caranya masing-masing. Pengemasan acara yang dibungkus dan dikaitkan dengan bulan istimewa ini disertai dengan objektifnya pemirsa dalam memilih tayangan untuk mendapatkan pencerahan keagamaan dan berdampak untuk selalu berbuat yang terbaik. Tema religius pada program acara saat ramadan untuk menampilkan tayangan yang menarik. Fungsi media televisi mengarahkan kepada para pengelola televisi untuk mempersembahkan tayangan-tayangan yang berkualitas bulan Ramadan. Fenomena menarik, yaitu perubahan konfigurasi acara, perubahan jenis produk yang diiklankan, perubahan performance dan perubahan konfigurasi jam tayang berikut dengan konsekuensi valuenya (Asturi, 2005). Persembahan program acara yang sesuai dalam kemasan nuansa religi dapat menjadi pilihan pemirsa.(syatkmf)

Share: